Aku mau mencoba membahas atau bahasa kerennya mau review buku Manusia Setengah Salmon karya Raditya Dika, salah satu penulis favorit aku. Buku yang terbit perdana tanggal 24 Desember 2011 ini tidak jauh beda dengan buku Raditya Dika yang sebelumnya, isinya berupa perjalanan pengalaman pribadinya yang kocak, unik dan kadang absurd.
Dari mulai cover bukunya aja udah nunjukin kalau buku ini menarik isinya. Muka culun si Dika terlihat jelas dengan tambahan sirip ikan yang menggambarkan kalau dia layaknya manusia setengah salmon gitu maksutnya kali ya.
Aku kebetulan sudah beli dan baca sampai selesai buku ini. Waktu itu sih terbit perdana, aku kebetulan lewat Gramedia Solo pas mau ngapel ke rumah pacar, jadi sekalian aja, ternyata beneran udah ada, dan banyak juga pengunjung yang antri membayar ke kasir dengan buku Manusia Setengah Salmon di tangannya. Waw, keren juga penjualan perdanannya, batinku dalam hati.
Nih buku Manusia Setengah Salmon dipegang sama manusia setengah gila
Pertama, dari buka buku aja udah lucu sih liat muka penulisnya dibalik cover depannya dengan berbagai pose dan muka mirip (dimirip-miripin) ikan gitu. Kemudian aku mulai menjelajah judul demi judul mulai dari Ledakan Paling Merdu yang menceritakan tentang kentut, sampai yang berjudul Manusia Setengah Salmon yang bercerita tentang kisah perjalanan penulisnya yang sering mengalami perpindahan, kayak ikan salmon yang suka berpindah tempat dengan melawan arus air jika sudah waktunya untuk bertelur.
Dari 18 judul dalam buku itu ada yang udah pernah ku baca di situs dan di twitternya Raditya Dika, karena aku emang followernya dia. Isinya tentang banyolan-banyolan khas dia yang cerdas namun tetap lucu. Semuanya dikemas dengan apik sehingga pembaca tidak jenuh membaca dari awal sampai akhir. Dijamin lucu dan banyak juga yang menyentuh tentang hubungan anak dan orang tua, pacar, dan pertemanan. Judul yang paling favorit buat aku sih yang Bakar Saja Keteknya, itu cerita bikin aku ketawa paling lama sekaligus bayangin kejadiannya.
Namun kalau aku boleh milih sih, dari mulai buku pertama Kambing jantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus, Babi Ngesot, Marmut Merah Jambu, sampai Manusia Setengah Salmon, yang semunya udah aku baca,aku lebih favorit dan lebih memilih cerita-cerita di bukunya yang kelima ‘Marmut Merah Jambu’. Bukan berarti buku yang ini jelek, Cuma setiap buku Raditya Dika itu menceritakan tema dan pengalaman yang berbeda-beda dan semuanya menarik.
Yang belum beli dan baca, aku saranin cepetan beli, dibaca, dan jangan sampai pipis dicelana gara-gara kegelian. Harganya gak terlalu mahal, Cuma Rp 42.000,00 aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar